cara penyiponan kolam benih ikan yang benar

barbagai artikel banyak memuat cara merawat ikan kolam terpal atau semen salah satunya penyipanan kolam,penyiponan atau pembersihan kolam ikan tanpa harus menguras kolam.

penyiponan kolam bertujuan agar kolam selalu bersih dari kotoran ikan yang akan menimbulkan bakteri negatif dan amoniak,selain membersihkan kotoran benih ikan,penyiponan juga bermanfaat untuk mengganti air dalam kolam yang bagian bawah.

banyak yang masih bingung cara penyiponan kolam benih ikan yang benar benar efektif.bisanya pelaku budidaya  melakukan penyiponan kolam jika benih ikan lele,gurami,bawal,nila,patin,ikan mas dan lain lain,sudah tidak rakus waktu makan atau sudah terlihat bibit terserang penyakit.semua beranggapan tentunya bagi pemula bahwa penyiponan itu sangat rumit.padahal penyiponan sangat mudah dan tidak perlu biaya,penyiponana ini harusnya di lakukan rutin paling tidak 3hari sekali untuk mebersikan kotoran ikan yang menumpuk dan juga lumut yang kasar,karena lumut yang kasar ini dapat menjerat benih benih ikan,terutama benih gurami.

dua cara penyiponan agar kolam selalu bersih dan benih ikan sehat sehat yaitu:

  • pertama.penyiponan dilakukan dengan manual,ini sangat efektif karena tidak bersuara sehingga benih ikan tidak takut.penyiponan manual ini,alat yang di butuhkan hanya selang dengan panjang sekitaran 2meter sampai 4meter.penggunaanya yaitu selang di masukkan ke kolam dan di sedot sampai air mengalir lewat selang, tentu penyiponan ini hanya bisa dilakukan dengan kolam semen atau terpal diatas permukaan tanah,setelah air mengalir,arahkan selang yang berada dalam kolam kebagian bawah yang kotor,kotoran akan ikut mengalir air keluar kolam lewat selang.
  • kedua.penyiponan bisa dilakukan dengan mesin penyedot air,arahkan selang ke bagian bawah yang kotor sampai rata.

demikian cara penyiponan menurut yang kami ketahui.

semoga

#fery sumanto

memanfaatkan kotoran sapi untuk pakan ikan

 

Dalam budidaya ikan air tawar kita sering dihadapkan pada suatu persoalan yang lumayan  rumit, bukanlah masalah teknis ,tapi justru pada bagian proses produksi  itu sendiri,salah satu hambatan yang sering kita temui dan menjadi keluhan adalah soal pakan,pakan pabrikan pelet yang hanya selisih sedikit dengan harga nilai jual ikan di tingkat petani,bahkan banyak yang menilai budidaya ikan  untuk pembesaran  sangat sedikit untungnya bahkan bisa bisa merugi,pakan alternatif adalah jalan agar produksi pakan ikan dapat di tekan, untuk menekan biaya produksi tidak ada salahnya para pembudidaya memanfaatkan limbah kotoran sapi.

Kotoran sapi Tidak hanya dapat diolah menjadi bio gas, kotoran sapi juga dapat dimanfaatkan sebagai pakan ikan, Dengan menggunakan bahan baku kotoran sapi, yang kemudian dicampur dengan kulit padi (sekam) dan serbuk kayu, Bahkan, menggunakan pakan berbahan kotoran sapi ini membuat kondisi ikan lebih sehat dan lebih besar dibanding ikan yang dihasilkan menggunakan pakan pabrikan.

 

Pakan berbahan kotoran sapi ini bisa dikonsumsi untuk semua jenis ikan, seperti lele, patin,bandeng dan lainnya. Ikan  lebih berkembang dan lebih sehat karena setelah kotoran sapi tersebut dicampur dan diaduk dengan bahan lainnya sepertikotoran sapi 60% ,bekatul 30% dan tetes tebu atau ampas kelapa 10%,semua bahan tersebut di campur dan  dikeringkan terlebih dahulu, kemudian diolah dan dicampur lagi dengan tepung ikan yang mengandung kalsium, karbon (penyerap racun), silikat (pertumbuhan tulang), nitrogen (sirkulasi udara), dan tetes tebu atau ampas kelapa. Setelah menjadi adonan,selanjutnya dicetak bulat-bulat kecil seperti pakan ikan lainnya yang dihasilkan oleh pabrikan.

Pelet Ikan dari Kotoran Sapi?

Memang gagasan yang sudah dioperasionalkan tersebut memberikan berbagai manfaat atau memiliki beberapa kelebihan. Dan gagasan ini bisa menarik, karena saat ini berbagai pihak yang terkait dengan akuakultur ,Keberhasilan menekan harga pakan merupakan komponen biaya produksi terbesar

 peneliti, akademisi, pengusaha, maupun pembudidaya ikan, sedang getol mencari solusi untuk memperoleh pakan alternatif yang harganya lebih murah, agar dapat mendatangkan untung bagi para pelaku usaha, maupun berdayasaing di dunia internasional.

pelet ikan di pasaran yang biasanya Rp 8.000 sampai Rp 10.000 per kg, menjadi terlalu mahal bila dibandingkan dengan pelet ikan dari kotoran ternak yang bisa dipasarkan dengan harga Rp 3.000 atau Rp 4.000 per kg. Dalam kondisi kering, kadar proteinnya adalah 10,11 persen. Dijelaskan pula bahwa pada uji coba budidaya lele yang di lakukan, dengan pelet biasa, masa panen memerlukan 3sampai 4bulan, sedangkan dengan pelet kotoran sapi , ikan bisa dipanen lebih cepat, yakni sekitar 2bulan.

Untuk menghilangkan bau tidak sedap, ditambahkan dalam proses produksinya sebuah cairan organik, atau cairan probiotik. Sayangnnya kita semua belum dapat mempertimbangkan efek negatif yang bisa timbul, dan bahkan bisa fatal terhadap kelangsungan kegiatan budidaya perikanan. Yang disampaikan hanyalah faktor  ekonomi mikro, tanpa melihat dampak ekonomi makro, maupun ekses psycho-sosialnya. Penggunaan kotoran ternak untuk bahan pakan ikan ini bisa memberikan dampak negatif bagi pasar ikan domestik maupun luar negeri.

 

Pemberian pakan ikan dengan kotoran sapi yang di olah menjadi pelet memang belum di rekomendasikan secara kusus namun sebagai informasi bahwa sudah ada petani ikan yang melakukannya.

Tentunya kita semua bermaksud  dapat meningkatkan kesejahteraan nelayan dan pembudidaya ikan, juga sekaligus mendukung ketahanan pangan (food security). Apalagi ikan dikenal sebagai sumber protein yang positif

Terkait dengan pencitraan ikan penggunaan kotoran ternak sebagai pakan ikan, bisa merupakan “pembenaran” bahwa ikan merupakan hidangan yang menjijikkan, karena suka memakan kotoran. Hal inilah yang saat ini sedang banyak diupayakan untuk dihapus dari opini masyarakat.

 

Namun ada cara lain untuk Memanfaatkan kotoran sapi yang lebih efektif  hal ini dengan cara di fermentasikan dahulu untuk menumbuhkan pakan alami berupa cacing

Cara FERMENTASI LIMBAH TERNAK SEBAGAI PAKAN ALTERNATIF LELE :

Proses fermentasi dilakukan berguna untuk :

Menyatukan semua unsur biomassa menjadi satu kesatuan.

Mempercepat kulturisasi bakteri positif

Meningkatkan kandungan protein secara signifikan

Bahan fermentasi terdiri dari 2 (dua) bagian :

A.      Bahan Starter/utama    

 1.       Kotoran sapi

 2.      Biocatfish

B.      Bahan Buffer/penyangga 

1.       Limbah kulit  buah

2.       Limbah sayur

3.       Ampas kelapa

 

Fungsi dan kinerja

Kotoran sapi          :         Yang akan ditingkatkan kandungan proteinnya.

 Biocatfish              :         Penumbuh Bakteri Positif

  Limbah kulit buah/ sayur

Diamkan selama 3hari,     Setelah tiga hari akan mengalami pembusukan dan akan terurai dan menjadi pakan cacing tanah

Ampas Kelapa       :         Kandungan lemak ampas

kelapa akan mempercepat proses pembesaran pada lele

 

Cara fermentasi kotoran sapi:  (sampel rasio limbah sapi 100kg)

Lama fermentasi                                  :     1 bulan

Limbah sapi                                       :     100 kg

Limbah ayam                                      :      100 kg

Ampas tahu                              :     10 kg

Ampas kelapa                                     :     1  kg

Kulit buah (nenas, semangka dll)         :     1  kg

Limbah sayur (semua sayur)      :     1  kg

Molase                                               :      2 liter (penumbuh mikroba)

Biocatfish (fermentor)                         :     100ml

 

 

Cara pemberian :

Bahan bahan diatas cukup ditaburkan dipermukaan limbah sapi, biocatfish cukup dicipratkan merata.

 

Media/tempat

Taruh semua bahan di wadah tertutup agar terhindar dari intensitas matahari langsung dan terhindar dari air hujan. Upayakan media tetap lembab, tidak kering  dan air tidak menggenang (kami menggunakan terpal sebagai atap).

Cara diatas adalah  agar cacing tanah tumbuh sempurna. Cacing adalah pakan semua jenis ikan yang terbaik dengan kandungan protein 60%, setelah satu bulan berikan limbah sapi hasil fermentasi tersebut pada ikan, proses fermentasi 1 bulan akan menumbuhkan jutaan cacing dan larva cacing yang sangat berguna.

Anda tahu sekarang bahkan mungkin bertanya bukankah ini panduan  beternak cacing lumbricuus, anda benar, pemaparan yang sesungguhnya diatas adalah teknik/cara beternak cacing tanah, dan bukankah kita tahu jika cacing memiliki kandungan protein 60% jauh diatas kebutuhan protein bagi lele.

 

MANFAAT PENGGUNAAN PAKAN ALAMI UNTUK IKAN

Penggunaan pakan alami untuk budidaya ikan memang banyak yang mempertimbangkan untuk membuat dan mengaplikasikannya, terlebih hal ini banyak bermanfaat bagi ikan yang masih dalam pertumbuhan (burayak), berikut adalah keunggulan pakan alami dibanding buatan :

 

1. Tidak Menurunkan Mutu Air

Hal semacam ini berlaku terlebih utk type pakan alami hidup di karenakan tidak sama dng pakan buatan yg dapat mengedap di basic perairan. Pakan buatan yg tersisa dapat terurai jadi Amonia, Nitrit, Nitrat serta lain lain. Sistem Penguraian itu memerlukan Oksigen hingga kandungan Oksigen di perairan dapat alami penurunan. Amonia yg dihasilkan yaitu senyawa yg karakternya racun utk ikan.

2. Tidak Mudah Rusak

Pakan alami yg berupa organism hidup relatif lebih tahan lama serta gampang rusak dng sarat dipeluhara bukan hanya dlm lingkungan yg cocok dng habitat aslinya.

3. Gampang Dicerna Ikan

Pakan alami gampang di cerna dlm saluran pencernaan ikan serta gampang di serap oleh usus halus ikan.4. Cepat Berkembang BiakPakan alami amat cepat berkembang biak di lingkungan yg kaya bahan organik. Baiknya perubahan pakan alami ini juga diawasi agar tak terlepas control.

Penggunaan pakan alami memang banyak keunggulannya, namun disisi lain ketika menggunakan pakan alami, budidaya ikan akan lebih menguras tenaga dan pikiran karena lebih mudah ketika kita menggunakan pakan buatan.

Kotoran sapi bisa didapatkan dari para peternak sapi yang ada di sekitar anda. Dan jangan khawatir bakteri yang ada di kotoran sapi sudah tidak berbahaya bagi  kita karena sudah melalui proses fermentasi. Jadi sekarang kita bisa dengan mudah berbudidaya ikan lele  nila gurami ikan mas ikan patin ikan koan ikan bawal sertaikan bandeng ,dengan pakan murah tetapi hasilnya tidak murahan. Dan bisa menggunakan pakan organik dari bahan yang biasa saja tetapi hasilnya luar biasa.

Namun, bukan berarti tidak ada kelemahan pada cara organik ini, tetap ada kendala dan kesulitan yang akan kita hadapi. Karena kondisi lingkungan yang berbeda belum tentu keberhasilan yang kita dapat akan sama. Contohnya ketersediaan air alami dan intensitas cahaya matahari yang menyinari kolam. Oleh karena itu kita sesuaikan dengan kemampuan kita dan jika bisa kita mungkin akan menemukan cara yang berbeda sehingga kelemahan dan kendala yang kita hadapi dapat kita minimalisir. Banyak – banyaklah belajar dan bertanya pada pakar maupun peternak lele yang sudah berpengalaman sebelumnya. Tidak ada salahnya kita mengikuti seminar yang biasanya diadakan oleh dinas setempat. Karena bisnis ikan lele ini tidak akan ada habisnya, masih banyak peternak yang kesulitan memenuhi permintaan pasar ikan lele yang membludak .

Semoga bermanfaat

ragam alternatif untuk pakan ikan gurami bawal lele

 

Pakan alternatif Adalah solusi praktis dimana kegagalan terbesar dalam budidaya ikan adalah karena serapan biaya  pakan pabrikan saat ini sudah tidak sesuai dengan harga  jual ikan ditingkat peternak.

Banyak ragam pakan alaternatif dalam budidaya pembesaran yang ‘’cukup’ membantu peternak untu meminimalisir biaya pakan.

Pakan merupakan komponen biaya terbesar dalam budidaya semua jenis  ikan antaranya lele gurami bawal nila ikan mas ikan patin dan ikan graskap. Ada banyak sekali merek dan ragam pakan di pasaran. Pakan ikan  yang baik adalah pakan yang menawarkan Food Convertion Ratio (FCR) lebih kecil dari satu. FCR adalah rasio jumlah pakan berbanding bertumbuhan daging. Semakin kecil nilai FCR, semakin baik kualitas pakan. Untuk mencapai hasil maksimal dengan biaya yang minimal, terapkan pemberian pakan utama dan pakan tambahan secara berimbang. Bila pakan pabrik terasa mahal, silahkan coba menggunakan pakan alternatif.

 

Pakan alternatif untuk ikan

 

Pakan yang baik harus mengandung nutrisi yang diperlukan oleh ikan . Sebagai ikan karnivora, pakan ikan harus banyak mengandung protein hewani. Secara umum kandungan nutrisi yang dibutuhkan ikan  adalah protein (minimal 30%), lemak (4-16%), karbohidrat (15-20%), vitamin dan mineral. Berbagai pelet yang dijual dipasaran rata-rata sudah dilengkapi dengan keterangan kandungan nutrisi. Apabila pakan dirasa terlalu mahal kita juga bisa membuat pakan alternatif.

 

Pakan harus diberikan sesuai dengan kebutuhan. Secara umum setiap harinya ikan memerlukan pakan 3-6% dari bobot tubuhnya. Cara pemberiannya berdasarkan bobot ikan setiap 10 hari. Misalnya, ikan dengan bobot 50 gram memerlukan pakan sebanyak 2,5 gram (5% bobot tubuh) per ekor. Kemudian setiap 10 hari ambil samplingnya, lalu timbang dan sesuaikan lagi jumlah pakan yang diberikan. Dua minggu menjelang panen, persentase pemberian pakan dikurangi menjadi 3% dari bobot tubuh.

Dibawah ini kami memperkenalkan  beberapa pakan alternatif yang bisa dibuat sendiri, dicari dialam bebas atau dibuat dengan cara yang mudah dengan  menggunakan alat-alat yang sederhana dan prakiraan persentase jumlah pakan yang bisa diperoleh.

Methoda Pemberian pakan dibawah ini adalah hasil penelusuran penulis di  : Medan, bondowoso, tanjung pinang, bandung, bekasi, kerawang, pekalongan, jember, sukabumi, tangerang, banyuwangi, gresik, banjarmasin, palu dan gorontalo.

 

Tujuan pokok pembuatan pakan alternatif untuk ikan mengingat :

Harga pakan pabrikan yang mahal

Harga ikan sangat murah ditingkat peternak

 

Mengenal berbagai Pakan Alternatif

 

-Ikan rucah

-lemuru

-tongkol

– Bekicot/keong

– Cacing lubricuus

– Belalang

– Belatung/maggot

– Limbah ikan dipasar

– Ulat

– Usus ayam

– Fermentasi azola

– Sosis/nugget

– Kroto

– Limbah restoran

 

Banyak lagi makanan alternatif untuk ikan yang bisa kita buat tapi jangan berikan ikan yang sudah diawetkan seperti  ikan asin yang  mengandung formalin. Dan untuk pakan tertentudan jenis ikan syarat mutlak penggunaan campuran lorotan/limbah restoran ini adalah kolam dengan air mengalir. Jika air tidak mengalir ikan nila bisa mati semua. Ini disebabkan karena adanya lapisan minyak yang timbul dari lorotan. Bila air kolam mengalir, lapisan minyak ini akan hilang dari permukaan air. Apabila air menggenang, minyak bisa saja menyangkut di insang sehingga ikan mati.

Tentu saja pakan alternatif ini bukan variabel utama untuk sukses berbudidaya ikan.

Bahan makanan alternatif ikan tersebut bisa kita cari di lingkungan sekitar dengan memilih mana yang mudah di dapat cocok untuk ikan yang di budidayakan.

Demikian pembahasan tentang altenatif pakan ikan selain pelet semoga  dapat menjadikan inspirasi buat kita untuk memanfaatkan limbah di sekitar kita untuk pakan alternatif ikan lele ikan gurami ikan nila ikan patin ikan bawal ikan koan sehingga pem budidaya benih dapat untung lebih banyak

 

Semoga bermanfaat

cara fermentasi ampas kelapa untuk pakan ikan

 

Ampas kelapa merupakan limbah industri atau limbah rumah tangga yang sangat potensial untuk digunakan sebagai bahan pakan ikan, karena ampas kelapa masih mudah didapatkan dari sisa pembuatan minyak kelapa tradisional dan limbah pembuatan virgin coconut oil (VCO).

Kelapa biasanya dimanfaatkan untuk membuat santan sebagai bumbu penyedap makanan. Ampas dari santan tersebut biasanya langsung dibuang, karena dianggap tidak memiliki manfaat lagi. Ampas kelapa yang dianggap sampah ini, ternyata masih memiliki banyak manfaat untuk makanan ikan.

cara fermentasi ampas kelapa

 

Ampas Kelapa untuk Pakan Ikan

Ampas Kelapa untuk Pakan IkanPertumbuhan ikan nila meningkat setelah diberi pakan dengan penambahan ampas kelapa terfermentasi. Konsentrasi penambahan ampas kelapa pada pakan yang optimal untuk pertumbuhan dan kadar protein ikan nila sebesar 25%. Namun perlu adanya perbaikan komposisi nutrisi pada pakan agar pertumbuhan dan protein daging meningkat.

KELAPA (Cocos nucifera) termasuk jenis tanaman palma dengan ukuran buah cukup besar. Hampir semua bagian tanaman ini dapat dimanfaatkan manusia untuk berbagai kepentingan. Bahkan limbah berupa ampas pun masih bisa dimanfaatkan, misalnya sebagai pakan ikan.

 

PENGARUH PENAMBAHAN AMPAS KELAPA HASIL FERMENTASI PAKAN KOMERSIAL TERHADAP PERTUMBUHAN IKAN NILA 

Ikan nila (Oreochromis niloticus Linn.) merupakan salah satu jenis ikan yang potensial sebagai sumber protein hewani. Untuk meningkatkan produksi hasil perikanan, perlu penyediaan pakan berkualitas, terutama pakan yang mengandung nutrisi dasar protein. Ampas kelapa adalah salah satu jenis limbah rumah tangga yang masih memiliki kandungan nutrisi yang cukup tinggi terutama protein dan berpotensi untuk diolah menjadi bahan pembuatan pakan ikan. Pengolahan awal ampas kelapa melalui proses fermentasi dengan Aspergillus oryzae, sehingga melalui proses fermentasi ini diharapkan dapat meningkatkan daya cerna proteinnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan ampas kelapa yang sudah difermentasi sebagai campuran dalam pakan terhadap kadar protein dan pertumbuhan ikan nila.

Pemanfaatan ampas kelapa sebagai pakan ini bisa membantu meringankan beban pembudidaya ikan yang mulai kelabakan dengan harga pakan pabrikan yang terus melambung. Ampas kelapa biasanya tak diperjualbelikan. Kita bisa mendapatkannya di tempat-tempat penghasil makanan berbahan dasar kelapa.

Pertumbuhan ikan nila meningkat setelah diberi pakan dengan penambahan ampas kelapa ter fermentasi. Konsentrasi penambahan ampas kelapa pada pakan yang optimal untuk pertumbuhan dan kadar protein ikan nila sebesar 25%. Namun perlu adanya perbaikan komposisi nutrisi pada pakan agar pertumbuhan dan protein daging meningkat

Hasil penelitian menunjukkan bahwa ampas kelapa yang di fermentasi menggunakan Bacillus subtilis (P1), Trichoderma viride (P2), dan EM4 (P3) menghasilkan peningkatan protein kasar yang berbeda nyata.

CARA FERMENTASI AMPAS KELAPA

 

bahan

1.pelet murah

2.ampas kelapa

3.tepung kanji

Dalam pemanfaatan ini, ampas kelapa cukup dicampur ke dalam pelet. Caranya, ampas dikeringkan selama 4-5 hari di tempat terbuka. Setelah kering dihaluskan. Pelet juga dihaluskan dengan blender. Campurkan keduanya, ditambah tepung kanji dan air secukupnya. Jadilah pelet baru yang harganya jauh lebih murah.

Atau juga bisa fermentasi seperti halnya ampas tahu untuk pakan ikan

Bahan :

1. Ampas kelapa 25 kg

2. Ragi tape 5 -7 butir  atau Ragi tempe 2-3 lembar

3. Mineral B12 atau mineral feed supplement A Medion 0,5 kg

 

Pembuatan :

1. Ampas kelapa di peras kadar airnya hingga akas pero saat di kepal sudah tidak keluar air lagi, lalu masukkan dalam kukusan , masak 30 menit  sejak air mendidih lalu dinginkan, hamparkan ke lantai.

atau ampas kelapa di kocori air panas 2 liter tiap 25 kg ampas kelapa,lalu tutup rapat biarkan 10-15 menit lalu ampas kelapa di peras kembali.Hasil terbaik tetap yang di kukus…….

 

2. Ampas kelapa hangat tipiskan sebar merata , sebarkan mineral dan ragi tape lalu aduk adukmerata ,baru masukkan dalam plastic drum atau ember peram 2-3 hari hingga keluar bau wangi, proses fermentasi selesai.,Jika tidak di keringkan, tetap simpan dalam drum ambil sedikit sedikit untuk di berikan ke ikan, ini bertahan hingga 1 minggu asal kedap udara. Atau setelah di peram selesei ampas tahu di keringkan atau di oven hingga bisa di simpan 2 bulan

 

Kandungannya ampas kelapa

Lemak kasar 23,36

Serat makanan 5,72

Serat kasar 14,97

Kadar abu 3,04

Kecernaan bahan kering in vitro 78,99

Kecernaan bahan organik in vitro 98,19

 

Setiap pembudidaya bisa menggunakan bahan-bahan ini dengan komposisi tertentu, sesuai dengan kandungan gizi yang diinginkan. Pasalnya, kebutuhan gizi bagi ikan berbeda-beda menurut umurnya.

Demikian cara fermentasi ampas kelapa untuk pakan ikan.

Semoga bermanfaat

 

 

 

cara mudah budidaya azzola di kolam

 

Azolla (Azolla pinata) adalah satu-satunya genus paku air yang mengapung dari suku Azollaceae. Biasanya dia akan bersimbiosis dengan bakteri biru-hijau bernama Anabaena Azollae, yang kemudian mengikat nitrogen langsung dari udara (http://www.batan.go.id, 2012).

Tanaman paku air atau bahasa Latin Azolla microphylla mungkin belum terlalu akrab di telinga masyarakat awam. Tetapi ternyata tanaman yang merupakan genus suku Azollaceae ini memiliki cukup banyak manfaat, terutama di sektor peternakan dan pertanian untuk pakan ikan dan unggas serta pupuk.

kandungan gizi Azolla cukup menjanjikan. Kandungan protein misalnya, mencapai 31,25 persen, lemak 7,5 persen, karbohidrat 6,5 persen, gula terlarut 3,5 56persen dan serat kasar 13 persen. lebih tinggi jika dibandingkan dengan konsentrat dedak, jagung, dan beras pecah.

 Berdasarkan pengalaman di lapangan, dalam keadaan segar Azolla bisa diberikan untuk pakan ikan gurami,graskap, tawes, nila dan karper lele ikan mas bawal serta patin. Itulah sebabnya mengapa Azolla Sp. begitu potensial sebagai pupuk hijau dan memberikan hasil panen yang tinggi. Karena itu, tanaman paku azzola ini juga juga ada pasarnya atau laku di jual.

 prospek azzola atau budidaya paku air sangat menjanjikan. Pasalnya, untuk merawat tanaman ini bisa dibilang tidak mengeluarkan biaya apapun. Padahal,tanaman azzola ini bisa membantu mengurangi biaya pakan hingga 50% dalam budidaya ikan nila lele gurami patin graskap ikan mas dan patin serta ikan bawal.

 

 

car budidaya bibit azolla

Azolla sudah berabad-abad digunakan di Cina dan Vietnam sebagai pupuk bagi padi sawah. Menurut Efendi (2012), Kemampuan Azolla untuk menyuburkan tanaman sebenarnya sudah diketahui sejak lama. Orang-orang China dan Vietnam sudah sejak abad 15 dan 17 sudah memanfaatkan Azolla untuk pupuk tanaman. Bahkan di Vietnam dan India, Azolla ini memang sengaja dikembangbiakan dan dibudidaya kan untuk kemudian diper jual beli kan karena bisa dipakai untuk menjadi pupuk tanaman dan pakan ternak. Meskipun demikian, seiring dengan perkembangan pupuk hijau, penggunaan azolla ini kini lebih banyak dimanfaatkan untuk budidaya per ikan an. Dengan adanya mindazbesi yang menggabungkan mina padi dengan azolla,

 

cara budidaya azolla di kolam

Benih azzola

 

Azolla yang kadang disebut dengan “ganggeng”, "mata lele", "mata air" sangat mudah ditemukan disawah pada saat bulan pertama penanaman padi (Efendi, 2012).  Dijelaskan lebih lanjut bahwa kini Azolla telah tersebar di penjuru bumi.  Azolla tumbuh secara alami di Asia, Amerika, dan Eropa. Menurut http://www.batan.go.id (2012) Azolla mempunyai beberapa spesies, antara lain: Azolla caroliniana, Azolla filiculoides, Azolla mexicana, Azolla microphylla, Azolla nilotica, Azolla pinnata var. pinnata, Azolla pinnata var. imbricata, Azolla rubra.

 

 

 

Azolla (Azolla pinata) yang tumbuh pesat di ember

            Azolla dapat tumbuh dengan baik pada temperatur rata-rata 15-30 OC. Temperatur optimum kira-kira 25 OC untuk Azolla filiculoides, A rubra dan A japonica. Sedangkan emperature di bawah 10 OC pertumbuhan Azolla kurang baik Azolla dapat beradaptasi di atas emperature –5 OC.

            Sinar matahari sama halnya dengan tumbuhan hijau lainnya, Azolla juga butuh sinar matahari sebagai fotosintesis dan nitrogenase. Dimana Azolla yang tumbuh di daerah yang kekurangan sinar matahari akan kurang baik pertumbuhannya. Sedangkan apabila mendapat sinar matahari yang kuat juga kurang baik  Azolla akan menjadi warna merah dan warna merah kecoklatan atau mati. Sedangkan pada musim panas dan dingin Azolla akan menjadi warna merah atau merah kecoklatan. Untuk menghindari hal tersebut diatas kita harus menggunakan naungan agar tumbuhan Azolla dapat tumbuh dengan subur sehingga Azolla akan menjadi hijau. Azolla dapat tumbuh dengan baik pada keadaan air atau tanah sedikit asam dengan pH 4. Sedangkan pada kebutuhan mineral Azolla dapat menyerap nutrisi dari air pada saat Azolla mengapung di air. Sebab phospor yang ditebar dari tanah terurai secara perlahan-lahan oleh air. Tapi populasi azolla yang mengapung di atas air kurang baik menyerap atau mengambil phospor tersebut. Penerapan pupuk phospor akan lebih baik dan efektif untuk meningkatkan pertumbuhan  apabila di semprotkan di atas pertumbuhan Azolla. (Khan, 1988). 

Cara lain adalah dengan menanam Azolla secara khusus di kolam.

Tempat budidaya Azolla cukup menggunakan wadah kotak plastik, box kayu, atau kolam terpal buatan sendiri, yang penting tidak mudah lapuk (http://dkwek.com, 2012).  Dijelaskan lebih lanjut bahwa jika punya lahan, budidaya Azolla bisa menggunakan kolam tanah. Bagi yang menggunakan kolam non-tanah, sebaiknya dibuatkan water level untuk kontrol air. Hal ini sangat berguna ketika musim hujan karena air di dalam kolam akan penuh. Dengan adanya kontrol air, air akan keluar secara otomatis jika melewati batas level ketinggian. Caranya cukup buat saja lubang dua atau tiga buah di dinding kolam.

 

Media dapat menggunakan bak plastik, kolam, terpal, dan tempat lain yang tidak ada ikan  berukuran besar, jika ada ikan kecil (guppy,cere) tidak begitu bermasalah, justru bermanfaat agar tidak menjadi perkembang biakan jentik nyamuk. Lakukan penyemprotan stok setiap tiga bulan sekali menggunakan pupuk P ( 1 sendok makan SP-36 per 1 liter air). Sebaiknya Sp-36 ditumbuk halus agar mudah larut dalam air. indukan ini digunakan untuk bibit yang akan ditanam di lahan yang lebih besar. Bisa juga dilakukan dengan kurasan air kolam ikan yang tercampur kotoran ikan.

 

PERSIAPAN TEMPAT BUDIDAYA AZOLLA :

Perlakuan pertama saat barang tiba(dari paketan,jika membelinya dari jarak yang jauh dari tempat budidaya)) letakkan azolla microphylla ditempat teduh(dalam bak/wadah berair + pupuk kandang) selama 2 hari atau lebih, sampai Azolla microphylla terlihat segar, baru dipindah ke tempat yang terkena matahari atau kolam

Tempat terbaik untuk budidaya adalah KOLAM TANAH, bila tidak memakai kolam tanah, tambahkan tanah dalam tempat itu (karena azolla suka media yg berlumpur),campurkan tanah dengan pupuk kandang(kotoran kambing, kotoran ayam, atau yang lainnya) kedalam kolam, baik menggunakan kolam terpal ataupun kolam tanah.

langkah selanjutnya , isi kolam dengan air minimal 5 cm (dari permukaan media pupuk) maksimal 20 cm, jangan terlalu tinggi air dalam kolam akan lebih baik jika akar azolla dapat menjangkau media. dan yang tak kalah penting adalah SINAR MATAHARI, semakin lama mendapat sinar matahari semakin baik

  Sebagai habitat asli tanaman rawa atau sawah, budidaya Azolla Microphylla tidak sulit. Kunci utama mengembangkan tanaman ini adalah membuat media tanam menyerupai habitat aslinya.

 tanaman ini bisa dikembangkan di kolam terpal yang diberi lumpur ataupun kolam tanah.Untuk menghasilkan Azolla yang maksimal, baiknya tanah yang akan dimasukkan dalam kolam dicampur dengan pupuk kandang kering. Komposisi campurannya, 70% tanah dan 30% pupuk kandang.

Selanjutnya, campuran tanah dan pupuk kandang dimasukkan ke dalam  kolam secara merata dengan ketebalan sekitar 5 centimeter (cm). Setelah itu isi kolam dengan air secukupnya. Setelah kolam siap baru dilakukan penebaran bibit.

Saat penggunaan pupuk kandang pada media, PERHATIKAN BAU AIR. apabila air menjadi BAU, berarti pupUk belum terfermentasi sempurna, JANGAN DIPAKAI !! azolla bisa MATI.

 

Untuk kolam berukuran 2 x 3 meter, bisa diisi bibit sebanyak 1 kilogram. Biasanya bibit ini bersifat basah, sehingga harus segera ditebar.  Supaya Azolla bisa tumbuh maksimal, perhatikan ketinggian air di dalam kolam. Ketinggian air di dalam kolam cukup antara 10 cm – 15 cm dari lumpur.

Semakin dekat jarak air dengan lumpur akan semakin baik karena akan mempercepat perkembangan tanaman. Yang harus diperhatikan juga adalah posisi kolam. Sebaiknya jangan tempatkan kolam di bawah sinar matahari langsung karena akan merusak warna daun,warnanya bisa kecoklatan, sebaiknya diberi paranet .

Namun demikian, kolam juga tidak bisa dibuat di ruang tertutup karena azolla membutuhkan nitrogen dan berfotosintesis.tanaman ini dapat dipanen bila sudah memenuhi seluruh kolam dengan membentuk tiga lapis tanaman.

Setiap hari tanaman ini dapat tumbuh 30% dari jumlah bibit yang disebar. Sehingga dalam waktu lima sampai tujuh hari Azolla sudah dapat dipanen.  Untuk memanen tanaman ini baiknya dalam satu kolam diambil secukupnya dan sesuai kebutuhan.Tujuannya, agar petani tidak perlu membeli bibit baru dan tanaman dapat terus berkembang. Untuk pemeliharaan, dapat menambahkan pupuk kandang kering atau pupuk kompos bila pertumbuhan Azolla sudah kurang maksimal dan lambat.

 

 

 

POPULASI TUMBUHAN AZZOLA

 

pada umumnya biomassa Azolla maksimum tercapai setelah 14 –28 hari setelah inokulasi. Dari hasil penelitian Batan diketahui bahwa dengan menginokulasikan 200 g Azolla segar per m2 maka setelah 3 minggu, Azolla tersebut akan menutupi seluruh permukaan lahan tempat Azolla tersebut ditumbuhkan. Dalam keadaan ini dapat dihasilkan 30 – 45 kg.

 Ditemukan juga bahwa Azolla tumbuh kembang lebih baik pada musim penghujan daripada musim kemarau.

 

contoh hasil perkembangan bibit azolla microphylla dengan menggunakan kolam terpal sederhana dengan 2 x 4 m  dengan media air + pupuk kandang (kotoran kambing)  tinggi air kurang lebih 5 – 8 cm

 

 

Hari pertama

 

bibit azolla microphylla di tabur di kolam terpal dengan ketinggian air 5 sampai 8 cm

dengan media air dan pupuk kandang disini menggunakan pupuk kotoran kambing, pupuk kandang di masukkan dalam kolam kemudian bibit di taburkan di atasnya.

 

hari ke ke 7

 

pertumbuhan azolla microphylla sudah mulai kelihatan subur dengan pertumbuhan yang sangat cepat dalam waktu 7 hari kolam hampir tertutup dengan azolla

 

 

hari ke 8

 

pertumbuhan dan perkembangan bibit azolla microphylla sudah tambah cepat dalam 1 hari sudah kelihatan pertumbuhan yang siknifikan

 

 

hari ke 9

perkembangan yang sangat sempurna seluruh permukaan kolam sudah tertutup dengan azolla

microphylla pada hari ke 15 sudah bisa mulai di panen, atau sudah bisa di tambahkan kolam baru agar panen lebih banyak dan bisa di sesuaikan dengan kebutuhan perhari yang harus di panen untuk pakan ikan.

 

Budidaya ini bersifat subyektif, bisa jadibudidaya yang dihasilkan akan berbeda ditiap daerah.

Semoga bermanfaat.

##fery sumanto