Benih ikan nila dapat di budidayakan di berbagai tempat,berikut kolam kolam benih nila yang sering kita jumpai di masyarakat:
- Kolam air tenang (KAT)
- Kolam air deras (KAD)
- Karamba jaring apung (KJA) di waduk/danau
- Karamba di sungai/saluran irigasi
PEMBESARAN DI KOLAM AIR TENANG (KAT)
1. Konstruksi Kolam
Bentuk petakan tidak perlu segi empat
Luas petakan kolam (500-1000) M2 Pematang kolam kokoh, kedap air dengan Iebar 50 cm
Saluran pemasukan dan pengeluaran terletak pada sisi yang berseberangan
Saringan terbuat dari kawat, bambu atau jaring/hapa yang diletakkan pada saluran pemasukan dan pengeluaran
Kedalam kolam berkisar antara (0,5-1,5) m
Parit keliling atau diagonal dengan kedalaman antara (20-50) cm dengan Iebar berkisar antara (50-200) cm
2. Persiapan Pemeliharaan
Penjemuran kolam sampai tanah dasar menjadi retak-retak selama 4-7 hari
Pemberian kapur tohor dengan dosis 25-50 g/M2
Pemupukan dasar berupa pupuk organik dengan dosis 250-500 g/m2 dan pupuk anorganik seperti urea 15 g/ M2, TSP 10 g/ M2, dan NH4NO315 g/M2, untuk menumbuhkan plankton. Pupuk yang digunakan ditebarkan secara merata di dasar kolam.
3. Padat Penebaran Benih
5-10 ekor/ M2 ukuran 8-12 cm atau bobot ±15-20 g/ekor
4. Pemberian Pakan
Selain pakan alami yang tersedia di kolam, diberikan juga pakan tambahan (pellet) dengan kadnugan protein minimal 28%
Frekuensi pemberian pakan 2-3 kali sehari yaitu pagi, siang, dan sore hari
Jumlah pakan yang diberikan sebanyak 3-5% dari bobot biomassa ikan perhari tergantung dari umur dan bobot ikan
5. Pengelolaan Air
Sumber air dapat berasal dari sungai, mata air, sumur atau air hujan
Kondisi air yang ideal memiliki temperatur 28-30°C, pH (7-8,5), debit air ±5 Udetik/1.000 M2
6. Produktivitas
Ukuran panen sebesar 200-300 glekor dengan lama pemeliharaan 3-6 bulan
Produksi yang dihasilkan 1-2 Kg/M2/MT
PEMBESARAN DI KOLAM AIR DERAS (KAD)
1. Konstruksi Kolam
Bentuk kolam segi empat atau oval
Volume kolam 1 30 m3
Kolam terbuat dari pasangan bata/batu (beton)
Kedalaman air berkisar antara 1-1,5 m
Saluran air pemasukan dan pengeluaran terletak pada sisi yang bersebrangan
Kemiringan dasar kolam sekitar 1%
Saringan pada saluran pemasukan dan pengeluaran terbuat dari kawat atau besii tahan karat
2. Padat Tebar Benih
75-100 ekor/M3 dengan ukuran 20-30 g/ekor
3. Pemberian pakan
Jumlah pakan yang diberikan 3-5%/bobot biomas perhari
Frekuensi pemberian pakan 3 kali perhari yaitu pagi, siang dan sore hari
4. Produktivitas
Bobot ikan hasil panen 600-800 g l ekor dengan lama pemeliharaan 5-6 bulan
Produksi yang dihasilkan 30-50 Kg/M3/MT
Volume kolam ± 30 M3
DI KERAMBA JARING APUNG (KJA)
1. Wadah Budidaya
Kerangka
Bahan : kayu tahan air, bambu atau besi yang di cat anti karat
Ukuran : 7 x7 M2
Bentuk : persegi
Pelampung
Bahan : styrofoam, drum
Bentuk : silindris
Volume : 200 L (0,2 M3)
Jumlah : minimal 8 buah per jaring
Tali jangkar
Bahan : polyetylena (PE)
Panjang : 1,5 kali kedalaman perairan
Jumlah : 5 utas perjaring
Diameter : 0,75 inchi
Jangkar
Bahan : besi, blok beton, batu
Bentuk : segi empat
Berat : minimal 40 Kg/buah
Jumlah : 5 buah/jarring 6
Jaring
Bahan : polyetylene (PE 210 D/12)
Ukuran mata jaring : 1 inchi
Warna : hijau
Ukuran jaring : (7 x 7 x 2,5) M3
2. Padat Penebaran Benih
50-70 ekor/ M3 dengan ukuran 30-50 g/ekor
3. Pemberian Pakan
Selain pakan yang tersedia diperairan umum (waduk/danau), harus diberi pakan tambahan buatan dengan kandungan protein minimal 28%
Frekuensi pemberian pakan minimal 2-3 kali/hari yaitu pagi, siang dan sore
Jumlah pakan yang diberikan 3-5% perhari/bobot biomas
4. Produktivitas
Bobot ikan yang dihasilkan 250-300 glekor dengan lama pemeliharaan 3-4 bulan (10-15 Kg/m3/MT) atau 2 500 glekor dengan lama pemeliharaan 6 bulan (20-30 Kglm3/MT)
D. PEMBESARAN DI KARAMBA
1. Wadah Budidaya
Bahan dasar kayu atau bambu
Ukuran karamba dapat bervariasi tergantung pada luas dan kedalaman perairan. Untuk saluran irigasi atau sungai kecll umumnya berukuran (2 x 1 x 1) m3, sedangkan untuk sungai sungai berukuran besar atau danau berukuran (4 x 2 x 2) m3‘
Pemasangan karamba untuk perairan sungai atau saluran irigasi yang ukurannya kecll dan dangkal dapat diletakkan tenggelam di dasar perairan.
Pemasangan karamba untuk perairan sungai yang cukup lebar dan dalam atau perairan danau/waduk dengan kedalaman lebih dari 2 m, maka petakan karamba memerlukan pelampung agar posisi karamba terapung
Pelampung yang digunakan antara lain drum atau styrofoam.
2. Persiapan Pemeliharaan
Pembuatan karamba dari bambu atau kayu
Untuk karamba yang diletakkan setengah terapung di permukaan air harus dilengkapi dengan pelampung
Agar karamba tidak hanyut terbawa arus maka diikat dengan tali yang diikatkan pada pasak di tepi sungai atau memakai jangkar. Untuk karamba yang diletakkan di dasar aungai atau saluran, diikatkan pada (minimal) 4 buah kayu/bambu yang di dekat petakan
Pada sisi bagian atas karamba dibuat pintu berukuran (50×50) cmz dan diberi kunci (gembok) yang berfungsi untuk memasukkan benih/pemberian pakan dan panen
3. Padat penebaran Benih
30-40 ekor/M3ukuran 75-100 nrnm/nkn
4. Pemberian Pakan
Pakan yang diberikan berupa pellet dengan kandungan protein minimal 28%
Jumlah pakan yang diberikan sebanyak 3-5%/bobot biomass/hari.
Frekuensi pemberian pakan sebanyak 3 kali sehari, yaitu pagi, siang dan sore.
5. Produktivitas
Ukuran panen : 250-300 g/ekor dengan lama pemeliharaan 3-4 bulan
Produksi, 6-8 kg/M3.
semoga bermanfaat