cara penyiponan kolam benih ikan yang benar

barbagai artikel banyak memuat cara merawat ikan kolam terpal atau semen salah satunya penyipanan kolam,penyiponan atau pembersihan kolam ikan tanpa harus menguras kolam.

penyiponan kolam bertujuan agar kolam selalu bersih dari kotoran ikan yang akan menimbulkan bakteri negatif dan amoniak,selain membersihkan kotoran benih ikan,penyiponan juga bermanfaat untuk mengganti air dalam kolam yang bagian bawah.

banyak yang masih bingung cara penyiponan kolam benih ikan yang benar benar efektif.bisanya pelaku budidaya  melakukan penyiponan kolam jika benih ikan lele,gurami,bawal,nila,patin,ikan mas dan lain lain,sudah tidak rakus waktu makan atau sudah terlihat bibit terserang penyakit.semua beranggapan tentunya bagi pemula bahwa penyiponan itu sangat rumit.padahal penyiponan sangat mudah dan tidak perlu biaya,penyiponana ini harusnya di lakukan rutin paling tidak 3hari sekali untuk mebersikan kotoran ikan yang menumpuk dan juga lumut yang kasar,karena lumut yang kasar ini dapat menjerat benih benih ikan,terutama benih gurami.

dua cara penyiponan agar kolam selalu bersih dan benih ikan sehat sehat yaitu:

  • pertama.penyiponan dilakukan dengan manual,ini sangat efektif karena tidak bersuara sehingga benih ikan tidak takut.penyiponan manual ini,alat yang di butuhkan hanya selang dengan panjang sekitaran 2meter sampai 4meter.penggunaanya yaitu selang di masukkan ke kolam dan di sedot sampai air mengalir lewat selang, tentu penyiponan ini hanya bisa dilakukan dengan kolam semen atau terpal diatas permukaan tanah,setelah air mengalir,arahkan selang yang berada dalam kolam kebagian bawah yang kotor,kotoran akan ikut mengalir air keluar kolam lewat selang.
  • kedua.penyiponan bisa dilakukan dengan mesin penyedot air,arahkan selang ke bagian bawah yang kotor sampai rata.

demikian cara penyiponan menurut yang kami ketahui.

semoga

#fery sumanto

persiapan kolam untuk budidaya nila

peluang bisnis budidaya ikan nila masih terbuka lebar . dalam berbudidaya ikan nila tidak begitu sulit seperti apa yang selalu kita pikirkan. dalam berbudidaya ikan nila kita tidak harus menggunakan lahan yang luas untuk membuwat kolam yang besar cukup menggunakan kolam yang terbuat dari terpal kita sudah dapat berbudidaya ikan nila.

 

tidak hanya itu waktu yang kita perlukan pun sangat sedikit hanya memerlukan waktu ketika kita santai. penghasilan yang didapatkan pun begitu menggiurkan,bagi yang minat budidaya ikan nila, semoga tulisan ini bermanfaat atau jadi refrensi

 Ikan nila merupakan jenis ikan untuk konsumsi dan hidup di air tawar. Ikan ini cenderung sangat mudah dikembangbiakkan serta sangat mudah dipasarkan karena merupakan salah satu jenis ikan yang paling sering dikonsumsi sehari-hari oleh Masyarakat. Dengan teknik budidaya yang sangat mudah, serta pemasarannya yang cukup luas, sehingga budidaya ikan nila sangat layak dilakukan, baik skala rumah tangga maupun skala besar atau perusahaan.

Terdapat beberapa jenis nila yang dikenal di masyarakat, antara lain: nila biasa, nila merah (super,larasati),nila hitam, nila nirwamn, nila gesit, dan nila gift

Persyaratan Lokasi Budidaya Ikan Nila

  • Tanah yang baik untuk kolam pemeliharaan adalah jenis tanah liat/lempung, tidak berporos. Jenis tanah tersebut dapat menahan massa air yang besar dan tidak bocor sehingga dapat dibuat pematang/dinding kolam.
  • Kemiringan tanah yang baik untuk pembuatan kolam berkisar antara 3-5% untuk memudahkan pengairan kolam secara gravitasi.
  • Ikan nila cocok dipelihara di dataran rendah sampai agak tinggi (500 m dpl).
  • Kualitas air untuk pemeliharaan ikan nila harus bersih, tidak terlalu keruh dan tidak tercemar bahan-bahan kimia beracun, dan minyak/limbah pabrik. Kekeruhan air yang disebabkan oleh pelumpuran akan memperlambat pertumbuhan ikan. Lain halnya bila kekeruhan air disebabkan oleh adanya plankton. Air yang kaya plankton dapat berwarna hijau kekuningan dan hijau kecokelatan karena banyak mengandung Diatomae. Sedangkan plankton/alga biru kurang baik untuk pertumbuhan ikan. Tingkat kecerahan air karena plankton harus dikendalikan yang dapat diukur dengan alat yang disebut piring secchi (secchi disc). Untuk di kolam dan tambak, angka kecerahan yang baik antara 20-35 cm.
  • Debit air untuk kolam air tenang 8-15 liter/detik/ha. Kondisi perairan tenang dan bersih, karena ikan nila tidak dapat berkembang biak dengan baik di air arus deras.
  • Nilai keasaman air (pH) tempat hidup ikan nila berkisar antara 6-8,5. Sedangkan keasaman air (pH) yang optimal adalah antara 7-8.
  • Suhu air yang optimal berkisar antara 25-30o C.
  • Kadar garam air yang disukai antara 0-35 per mil.

 

Selanjutnya persiapan kolam sebelum benih di tebar,hal ini dirasa sangat perlu untuk dipersiapkan

 

 Persiapan Kolam

Kolam adalah salah satu hal yang paling penting untuk membudidayakan ikan nila. Kolam sebagai tempat pembiakan ikan nila perlu dipersiapakan secara maksimal, dengan tahapan-tahapan sebagai berikut:

Pengeringan kolam;

Perbaikan pematang, saluran pemasukkan dan pengeluaran;

Pengapuran dengan ukuran 25-1000 gram/m2;

Pemupukan dengan pupuk kandang 500 gram/ M2, urea 15 gram/ m2 dan TSP gram/ m2.;

Pengisian air kolam;

Dapat dilakukan penyemprotan dengan pestisida;

Untuk mencegah h.ewan/ ikan lain masuk, maka dapat dipasang saringan pada pintu masuk air;

Masukkan air sampai kedalaman 80 – 150 cm, kemudian tutup pintu pemasukkan dan pengeluarannya, biarkan air tergenang;

Penebaran Ikan Nila dilakukan setelah 5 – 7 hari pengisian air kolam.

Setelah tahapan proses persiapan kolam terlaksana dengan baik, maka pada hari yang kelima samapai hari ketujuh setelah masa pengisian air kolam dilakukan akan dilakukan penebaran benih ikan nila. Dalam hal ini yang perlu diperhatikan adalah ukuran benih ikan yang disebarkan hendaknya berukuran antara 8-12 cm atau dengan ukuran berat 30 gram/ekor dengan pada tebar sekitar 5-10 ekor/m2. Pemeliharaan ikan nila dilakukan selama 6 bulan atau hingga ukuran berat ikan nila sudah mencapai 400-600 gram/ekor.

Semoga bermanfaat

budidaya ikan nila kolam terpal

Ingin usaha sampingan budidaya nila kolam terpal?

Usaha ini terhitung modal ringan dan bisa memanfaatkan pekarangan rumah yang tek terpakai.

budi daya nila di kolam terpal akhir-akhir ini banyak di minati karena penggunaan kolam terpal ini bisa lahan yang terbatas maupun yang luas. Budidaya ikan nila dengan memanfaatkan pekarangan rumah jika dilakukan secara tepat dapat menghasilkan keuntungan.

 

Seperti yang kita tau, ikan nila merupakan ikan yang sudah popular dan juga sudah memasyarakat, hampir semua orang sudah pernah melihat apa dan seperti apa ikan nila itu. Ikan nila menjadi salah satu pilihan yang digemari terutama buat penggemar ikan air tawar.

Bila anda tinggal jauh dari pesisir pantai, tentu mendapatkan ikan laut bukanlah hal yang gampang. Selain itu tidak semua daerah dapat memperoleh ikan laut dengan mudah, nah salah satu alternatif adalah ikan air tawar. Ikan nila memiliki nilai gizi tinggi dan juga merupakan jenis ikan yang gampang untuk dipelihara.

Budidaya ikan nila dapat dilakukan di pekarangan rumah, dengan menggunakan media terpal. Cara ini sangat murah dan juga mudah dilakukan. Bisa juga dijadikan alternatif buat membudidayakan ikan selain ikan nila, seperti ikan lele, ikan mas, atau bahkan ikan hias. Baik pemula ataupun peternak ikan yang sudah professional dapat mencoba untuk budidaya ikan nila menggunakan media terpal.

Pembuatan kolam nila menggunakan terpal ini juga tidaklah terlalu rumit, dan tentu saja biayanya lebih murah bila dibandingkan kolam yang dibuat menggunakan beton ( kolam permanen ). Cara Membuat Kolam Budidaya Ikan Nila Menggunakan Terpal di atas permukaan tanah dapat anda KLIK DI SINICari posisi tanah yang langsung terkena sinar matahari dan cukup luas untuk pembuatan kolam. Gali tanah sesuai dengan luas kolam yang anda inginkan dengan kedalaman ± 50 cm jika ingin buat kolam terpal dinding tanah untuk cara lengkapnya KLIK DI SINI<

Budidaya ikan nila memerlukan kualitas air yang bagus Setelah kolam terpal jadi, hal yang harus diperhatikan dalam budidaya ikan nila adalah air.

Sumber air yang akan kita gunakan haruslah air yang bersih, dapat berupa air sumur, air PAM, air hujan yang ditampung, dan lain-lain yang layak digunakan. Lebih ideal lagi jika kolam terpal mendapat pasokan dari sungai, saluran irigasi, waduk, atau danau. produksi hasil dan panen lebih baik dan mudah dibanding dengan kolam biasa. dalam kolam tanah pada umumnya dimana nila jantan dan betina bersama-sama dapat dengan mudah untuk berkembang biak dan tak terkendali jumlahnya. pemeliharaan dalam kolam semen dengan kepadatan yang tinggi prilaku untuk berkembang biak alami akan terganggu.

Ikan nila dewasa lebih memiliki energi untuk tumbuh ketika mereka tidak perlu bersaing makanan dengan keturunan mereka. Anda tertarik mencoba budidaya ikan nila? Tak ada salahnya anda mencoba teknik kolam terpal, selain murah, bisa dilakukan dipekarangan rumah, dan juga hasil panen ikan kita tidak berbau lumpur. Selamat mencoba teknik budidaya ikan nila menggunakan kolam terpal

 Semoga bermanfaat

berbagai cara pembesaran benih nila

 

Benih ikan nila dapat di budidayakan di berbagai tempat,berikut kolam kolam benih nila yang sering kita jumpai di masyarakat:

  • Kolam air tenang (KAT)
  • Kolam air deras (KAD)
  • Karamba jaring apung (KJA) di waduk/danau
  • Karamba di sungai/saluran irigasi

 

PEMBESARAN DI KOLAM AIR TENANG (KAT)

 

1. Konstruksi Kolam

Bentuk petakan tidak perlu segi empat

Luas petakan kolam (500-1000) M2 Pematang kolam kokoh, kedap air dengan Iebar 50 cm

Saluran pemasukan dan pengeluaran terletak pada sisi yang berseberangan

Saringan terbuat dari kawat, bambu atau jaring/hapa yang diletakkan pada saluran pemasukan dan pengeluaran

Kedalam kolam berkisar antara (0,5-1,5) m

Parit keliling atau diagonal dengan kedalaman antara (20-50) cm dengan Iebar berkisar antara (50-200) cm

2. Persiapan Pemeliharaan

Penjemuran kolam sampai tanah dasar menjadi retak-retak selama 4-7 hari

Pemberian kapur tohor dengan dosis 25-50 g/M2

Pemupukan dasar berupa pupuk organik dengan dosis 250-500 g/m2 dan pupuk anorganik seperti urea 15 g/ M2, TSP 10 g/ M2, dan NH4NO315 g/M2, untuk menumbuhkan plankton. Pupuk yang digunakan ditebarkan secara merata di dasar kolam.

3. Padat Penebaran Benih

 

    5-10 ekor/  M2 ukuran 8-12 cm atau bobot  ±15-20 g/ekor

 

4. Pemberian Pakan

Selain pakan alami yang tersedia di kolam, diberikan juga pakan tambahan (pellet) dengan kadnugan protein minimal 28%

Frekuensi pemberian pakan 2-3 kali sehari yaitu pagi, siang, dan sore hari

Jumlah pakan yang diberikan sebanyak 3-5% dari bobot biomassa ikan perhari tergantung dari umur dan bobot ikan

5. Pengelolaan Air

 

    Sumber air dapat berasal dari sungai, mata air, sumur atau air hujan

    Kondisi air yang ideal memiliki temperatur 28-30°C, pH (7-8,5), debit air ±5 Udetik/1.000 M2

 

6. Produktivitas

 

    Ukuran panen sebesar 200-300 glekor dengan lama pemeliharaan 3-6 bulan

     Produksi yang dihasilkan 1-2 Kg/M2/MT

 

 PEMBESARAN DI KOLAM AIR DERAS (KAD)

 

1. Konstruksi Kolam

Bentuk kolam segi empat atau oval

Volume kolam 1 30 m3

Kolam terbuat dari pasangan bata/batu (beton)

Kedalaman air berkisar antara 1-1,5 m

Saluran air pemasukan dan pengeluaran terletak pada sisi yang bersebrangan

Kemiringan dasar kolam sekitar 1%

Saringan pada saluran pemasukan dan pengeluaran terbuat dari kawat atau besii tahan karat

2. Padat Tebar Benih

 

    75-100 ekor/M3 dengan ukuran 20-30 g/ekor

 

3. Pemberian pakan

 

    Jumlah pakan yang diberikan 3-5%/bobot biomas perhari

    Frekuensi pemberian pakan 3 kali perhari yaitu pagi, siang dan sore hari

 

4. Produktivitas

 

    Bobot ikan hasil panen 600-800 g l ekor dengan lama pemeliharaan 5-6 bulan

    Produksi yang dihasilkan 30-50 Kg/M3/MT

    Volume kolam ± 30 M3

 

DI KERAMBA JARING APUNG (KJA)

 

1. Wadah Budidaya

 

Kerangka

 

    Bahan                : kayu tahan air, bambu atau besi yang di cat anti karat

    Ukuran              : 7 x7 M2

    Bentuk              : persegi

 

Pelampung

 

    Bahan                : styrofoam, drum

    Bentuk               : silindris

    Volume              : 200 L (0,2 M3)

    Jumlah               : minimal 8 buah per jaring

 

Tali jangkar

 

    Bahan                : polyetylena (PE)

    Panjang             : 1,5 kali kedalaman perairan

    Jumlah               : 5 utas perjaring

    Diameter            : 0,75 inchi

 

Jangkar

 

    Bahan                : besi, blok beton, batu

    Bentuk               : segi empat

    Berat                  : minimal 40 Kg/buah

    Jumlah               : 5 buah/jarring 6

 

Jaring

 

    Bahan                      : polyetylene (PE 210 D/12)

    Ukuran mata jaring : 1 inchi

    Warna                      : hijau

    Ukuran jaring          : (7 x 7 x 2,5) M3

 

2. Padat Penebaran Benih

 

    50-70 ekor/ M3 dengan ukuran 30-50 g/ekor

 

3.  Pemberian Pakan

Selain pakan yang tersedia diperairan umum (waduk/danau), harus diberi pakan tambahan buatan dengan kandungan protein minimal 28%

Frekuensi pemberian pakan minimal 2-3 kali/hari yaitu pagi, siang dan sore

Jumlah pakan yang diberikan 3-5% perhari/bobot biomas

4. Produktivitas

 

Bobot ikan yang dihasilkan 250-300 glekor dengan lama pemeliharaan 3-4 bulan (10-15 Kg/m3/MT) atau 2 500 glekor dengan lama pemeliharaan 6 bulan (20-30 Kglm3/MT)

 

D. PEMBESARAN DI KARAMBA

 

1. Wadah Budidaya

Bahan dasar kayu atau bambu

Ukuran karamba dapat bervariasi tergantung pada luas dan kedalaman perairan. Untuk saluran irigasi atau sungai kecll umumnya berukuran (2 x 1 x 1) m3, sedangkan untuk sungai sungai berukuran besar atau danau berukuran (4 x 2 x 2) m3‘

Pemasangan karamba untuk perairan sungai atau saluran irigasi yang ukurannya kecll dan dangkal dapat diletakkan tenggelam di dasar perairan.

Pemasangan karamba untuk perairan sungai yang cukup lebar dan dalam atau perairan danau/waduk dengan kedalaman lebih dari 2 m, maka petakan karamba memerlukan pelampung agar posisi karamba terapung

Pelampung yang digunakan antara lain drum atau styrofoam. 

2. Persiapan Pemeliharaan

Pembuatan karamba dari bambu atau kayu

Untuk karamba yang diletakkan setengah terapung di permukaan air harus dilengkapi dengan pelampung

Agar karamba tidak hanyut terbawa arus maka diikat dengan tali yang diikatkan pada pasak di tepi sungai atau memakai jangkar. Untuk karamba yang diletakkan di dasar aungai atau saluran, diikatkan pada (minimal) 4 buah kayu/bambu yang di dekat petakan

Pada sisi bagian atas karamba dibuat pintu berukuran (50×50) cmz dan diberi kunci (gembok) yang berfungsi untuk memasukkan benih/pemberian pakan dan panen

3. Padat penebaran Benih

 

    30-40 ekor/M3ukuran 75-100 nrnm/nkn

 

4. Pemberian Pakan

Pakan yang diberikan berupa pellet dengan kandungan protein minimal 28%

Jumlah pakan yang diberikan sebanyak 3-5%/bobot biomass/hari.

Frekuensi pemberian pakan sebanyak 3 kali sehari, yaitu pagi, siang dan sore.

5. Produktivitas

 

    Ukuran panen : 250-300 g/ekor dengan lama pemeliharaan 3-4 bulan

    Produksi, 6-8 kg/M3.

 

semoga bermanfaat

mengenal ikan nila gesit (monosek)

 

Ikan Nila Gesit

 

Nila gesit dihasilkan melalui serangkaian riset panjang yang diinisiasi oleh Pusat Teknologi Produksi Pertanian BPPT yang kemudian bekerja sama dengan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Institus Pertanian Bogor (IPB) dan Balai Besar Pengembangan Budi Daya Air Tawar (BBPBAT) Sukabumi di bawah Departemen Kelautan dan Perikanan (DKP).

 

Melalui kegiatan penelitian yang dilakukan secara konsisten dan terus menerus, akhirnya dapat dihasilkan ikan nila jantan super-YY yang telah dilepas oleh Departemen Kelautan dan Perikanan pada tanggal 15 Desember 2006 di Wanayasa, Kabupaten Purwakarta, dengan nama nila gesit.

 

Teknologi produksi ikan nila gesit merupakan inovasi teknologi perbaikan genetik untuk menghasilkan keturunan ikan nila yang berkelamin jantan melalui program pengembangbiakan yang menggabungkan teknik feminisasi dan uji progeni untuk nila jantan yang memiliki kromosom YY (YY genotypes).

 

Ikan nila gesit dengan kromosom YY memiliki keunggulan, yakni 98-100 persen turunannya berkelamin jantan, sedangkan keunggulan secara ekonomis yaitu nila gesit memiliki pertumbuhan yang cepat, yaknilimahingga enam bulan untuk mencapai berat 600 gram. Ikan nila berkelamin jantan tumbuh lebih cepat dibanding betinanya. Dengan demikian, produksi ikan nila dapat diarahkan pada produksi ikan nila berkelamin jantan (monosex male) yang dapat tumbuh lebih cepat untuk meningkatkan efisiensi usaha guna memenuhi permintaan pasar lokal dan ekspor.

Ukuran rata-rata ikan nila untuk keperluan ekspor ke Jepang adalah dengan berat 600 gram. Alasan inilah, kemudian BPPT bekerja sama dengan Kementerian Kelautan dan Perikanan mengembangkan penelitian untuk membuat gen yang bisa membudidayakan nila hanya jantan. Tujuannya agar waktu budidaya lebih efisien dan bisa memenuhi permintaan ekspor.

Ikan nila biasa 4-6 bulan 360-400 gram, sedangkan nila gesit 4 bulan beratnya mencapai 600 gram atau 1,6 kali lebih cepat pertumbuhannya dibanding nila biasa dan waktunya lebih cepat. Nila gesit telah diproduksi di Balai Besar Pengembangan Budi Daya Air Tawar Sukabumi dan selanjutnya dapat dikembangkan oleh pihak pemerintah dan swasta.

Pengujian multilokasi dan multilingkungan juga dilakukan untuk mengetahui performanya pada lokasi dan lingkungan yang berbeda, sebelum diproduksi secara massal untuk kemudian dikembangkan secara luas oleh masyarakat pembudidaya. Ikan nila genetically supermale indonesian tilapia (gesit) sedang dikembangkan penelitiannya untuk menjadi nila genetically enrichmanIndonesiatilapian (genit).

 

Perbedaan dari nila gesit dengan genit adalah dalam hal ukuran pertumbuhannya. Jika nila gesit pertumbuhannya 1,6 kali ikan nila biasa, maka ikan nila genit pertumbuhannya bisa tiga kali lipat dari ikan biasa atau dua kali dari ikan nila gesit. Selain itu, nila genit juga bisa hidup pada dua jenis air, yakni air tawar dan asin,

sehingga dapat dibudidayakan di tambak-tambak dekat laut. Sedangkan nila gesit hanya bisa dibudidayakan di kolam atau tambak air tawar. Memang untuk menjadi genit, nila gesit harus melalui beberapa tahap penelitian.

Saat ini sedang dikembangkan penelitian mengenai nila gesit menuju tahap nila salim agar bisa hidup di air asin. Kelebihan nila salim bisa hidup di kolam air asin. Pasarnya jangan diragukan, Ikan nila selain pasar lokal, dapat di ekspor ke jepang, hongkong, AS, eropa. Kalau bicara daya beli, bandingkan dengan ikan kerapu yang harganya bisa mencapai Rp. 350.000/kg, udang 50.000/kg, ikan tuna misalnya dapat mencapai Rp. 100.000/kg, ikan nila perkilo insya allah tidak mahal. Dalam bentuk olahan misalnya,berupa filletsegar, filletbeku, ataupun surimi memiliki potensi yang cukup besar di pasar internasional, terutama Amerika Serikat (AS) dan Jepang.