Untuk usaha pembesaran ikan patin di karamba, pemilihan lokasi dapat dilakukan di danau, sungai, situ atau waduk irigasi, dengan beberapa pertimbangan baik dari segi aspek teknis, ekonomis maupun sosial sebagai berikut :
1.Aspek teknis
a.Perairan harus bebas dari cemaran fisik seperti sampah atau cemaran padat dan benda mati lainnya, cemaran kimia yang berasal dari limbah industri, limbah pertanian seperti pestisida, cemaran biologi berupa bloom algae, vegetasi atau tumbuhan air, penyakit, hama dan parasit.
Kriteria kualitas air untuk budidaya ikan patin di karamba adalah sebagai berikut :
Tabel 1. Persyaratan kualitas air untuk budidaya ikan patin
No
|
Kriteria |
Nilai Batas |
a. |
Fisika |
|
Suhu |
27 – 320C |
|
Total padatan terlarut maksimum |
2000 mg/l |
|
Kecerahan |
> 30 cm |
|
Kecepatan arus |
20 – 50 cm/detik |
|
b. |
Kimia |
|
pH |
6,5 – 8,5 |
|
Oksigen terlarut |
? 3 mg/l |
|
Karbondioksida bebas |
Maksimum 15 mg/l |
|
Amoniak |
< 0,01 mg/l |
|
Nitrit |
< 1 mg/l |
|
Tembaga (Cu) |
Maksimum 0,02 mg/l |
|
Seng (Zn) |
Maksimum 0,02 mg/l |
|
Mercuri (Hg) |
Maksimum 0,002 mg/l |
|
Timbal (Pb) |
Maksimum 0,3 mg/l |
|
Klorin bebas (Cl2) |
Maksimum 0,003 mg/l |
|
Fenol |
Maksimum 0,001 mg/l |
|
Sulfida |
Maksimum 0,002 mg/l |
|
Kadmium (Cd) |
Maksimum 0,01 mg/l |
|
Arsenikum (As) |
Maksimum 1 mg/l |
|
Selenium (Se) |
Maksimum 0,05 mg/l |
|
Krom heksavalen (Cr + 6) |
Maksimum 0,05 mg/l |
|
Sianida (Cn) |
Maksimum 0,02 mg/l |
|
Minyak dan lemak |
Maksimum 1 mg/l |
Sumber : Khairuman, SP, Ir. Dodi Sudenda, MM (2005)
b.Lokasi perairan terlindung dari angin kencang dan hempasan gelombang.
c.Kedalaman air minimal 1,5 meter pada surut terendah dengan kecepatan arus 20-50 cm/detik (SNI No 7471.4.2009). Arus horizontal berguna untuk menghanyutkan sisa pakan dan kotoran ikan serta bahan cemaran lainnya dari dalam karamba serta memudahkan aliran air segar kedalamnya.
d.Perairan sebaiknya mempunyai kandungan plankton yang optimal dengan nilai transparansi lebih dari 40 cm. Perairan yang terlalu subur, plankton akan mengalami kekurangan oksigen lebih cepat pada waktu malam hari atau terjadinya ledakan (blooming) satu jenis plankton yang tidak diharapkan.
2.Aspek ekonomi
Lokasi yang baik untuk digunakan dalam menunjang keberlangsungan usaha budidaya sebaiknya memiliki akses jalan dan pasar yang jelas. Kemudahan transportasi dapat memperlancar penyediaan sarana dan prasarana budidaya dan dapat menekan biaya pengangkutan karena kemudahan dalam memasarkan hasil panen ke pasar/pembeli dapat langsung mendatangi lokasi panen.
3.Aspek sosial
Lokasi usaha budidaya harus memberikan dampak positif bagi masyarakat sekitar seperti : meningkatnya peluang/kesempatan usaha terbuka melalui penyerapan tenaga kerja, serta dapat memenuhi kebutuhan masyarakat akan protein hewani. Pemberdayaan masyarakat di lokasi sekitar usaha budidaya dapat menjamin keamanan areal budidaya dan keberhasilan usaha secara berkelanjutan.
[Sumber : ]DJPB – Kementerian Kelautan dan Perikanan
Leave a reply