mengobati benih ikan lele berdiri / menggantung

Budidaya benih lele sering dihadapkan dengan masalah teknis salahsatunya penyakit benih ikan lele yang menggantung atau berdiri di permukaan,banyak penyebab benih lele menggantung mulai dari kwalitas benih hingga kolam budidaya.para pembudidaya benih lele sangat kebingungan jika benih lele sudah mulai berdiri atau mengantung karena rata rata benih lele yang berdiri akan mati.

Pemilihan benih lele yang baik mutlak penting karena benih lele yang berkwalitas adalah salah satu dari iktiar budidaya benih ikan lele.banyak dari petani budidaya ikan lele yang tidak memperhatikan kwalitas benih lele saat membeli namun hanya mencari benih lele dengan harga murah.

Mengatasi atau mengobati benih lele yang menggantung ini memang sulit lebih baik mencegah,namun jika sudah terlanjur benih ikan berdiri kenali benih ikan lele berdiri karena apa?

Mengenali benih lele berdiri karena benih sedang sakit atau kwalitas air yang buruk  yaitu dengan cara pemberian pakan,jika benih lele tetap masih makan walau kurang nafsu berarti kwalitas air kolam yang buruk,namun jika benih ikan lele tidak mau makan berarti ikan lele sedang sakit.

Yang sering menyebabkan benih lele  menggantung yaitu:

Kwalitas air kolam yang buruk

Kadar ph air air tidak terjaga

Ikan lele sedang terserang penyakit

Cara mengatasi atau mengobati benih ikan yang berdiri

Jika ikan tawar selain benih lele jika sakit harus dihentikan pakan pelet,namun kusus benih lele tetap di beri pelet secukupnya.

Lakukan penyiponan/membersihkan air kolam agar kwalitas air bagus

Pisahkan benih ikan lele yang sakit/menggantung dengan benih lele yang masih terlihat sehat

Geprak benih bawang lalu kasihkan ke tengah benih lele yang menggantung     

Obati benih lele dengan garam atau obat yang ada di pasaran

Jika masih mau makan berikan obat benih lele di campurkan dengan pakan

 

Demikian cara-cara mengobati benih lele yang menggantung,cara cara pengobatan benih lele yang menggantung dapat di coba menyesuaikan penyebab benih lele menggatung.

Semoga bermanfaat

#fery sumanto

cara penyiponan kolam benih ikan yang benar

barbagai artikel banyak memuat cara merawat ikan kolam terpal atau semen salah satunya penyipanan kolam,penyiponan atau pembersihan kolam ikan tanpa harus menguras kolam.

penyiponan kolam bertujuan agar kolam selalu bersih dari kotoran ikan yang akan menimbulkan bakteri negatif dan amoniak,selain membersihkan kotoran benih ikan,penyiponan juga bermanfaat untuk mengganti air dalam kolam yang bagian bawah.

banyak yang masih bingung cara penyiponan kolam benih ikan yang benar benar efektif.bisanya pelaku budidaya  melakukan penyiponan kolam jika benih ikan lele,gurami,bawal,nila,patin,ikan mas dan lain lain,sudah tidak rakus waktu makan atau sudah terlihat bibit terserang penyakit.semua beranggapan tentunya bagi pemula bahwa penyiponan itu sangat rumit.padahal penyiponan sangat mudah dan tidak perlu biaya,penyiponana ini harusnya di lakukan rutin paling tidak 3hari sekali untuk mebersikan kotoran ikan yang menumpuk dan juga lumut yang kasar,karena lumut yang kasar ini dapat menjerat benih benih ikan,terutama benih gurami.

dua cara penyiponan agar kolam selalu bersih dan benih ikan sehat sehat yaitu:

  • pertama.penyiponan dilakukan dengan manual,ini sangat efektif karena tidak bersuara sehingga benih ikan tidak takut.penyiponan manual ini,alat yang di butuhkan hanya selang dengan panjang sekitaran 2meter sampai 4meter.penggunaanya yaitu selang di masukkan ke kolam dan di sedot sampai air mengalir lewat selang, tentu penyiponan ini hanya bisa dilakukan dengan kolam semen atau terpal diatas permukaan tanah,setelah air mengalir,arahkan selang yang berada dalam kolam kebagian bawah yang kotor,kotoran akan ikut mengalir air keluar kolam lewat selang.
  • kedua.penyiponan bisa dilakukan dengan mesin penyedot air,arahkan selang ke bagian bawah yang kotor sampai rata.

demikian cara penyiponan menurut yang kami ketahui.

semoga

#fery sumanto

pemilihan benih lele dan cara penebaran bibit

 

Pemilihan dan Penebaran Benih Lele

Pemilihan bibit lele yang bagus sehat dan seragam ukurannya  mutlak penting dalam budidaya pembesaran bibit lele

Teliti membeli bibit lele dan setidaknya memperhatikan kriteria bibit lele yang bagus. Pemilihan dapat di ketahui dengan kriteria bibit lele yang berkualitas sebagai berikut :

Bibit Ikan Lele Sehat, ditandai dengan cirri fisik :

  • Pergerakan ikan lele aktif
  • nafsu makan bagus
  • tidak bergerombol
  • tidak menggantung di tepi kolam
  • Sungut/kumis dan ekor ikan normal
  • Diperkuat dengan bentuk tubuh dari kepala sampai ekor proporsional
  • Kulit bibit ikan lele tampak cerah dan mengkilat

Secara fisik benih lele yang berkualitas memiliki ukuran tubuh yang proporsional (ukuran kepala dan tubuh seimbang), tidak cacat, tidak luka, sungut tidak pucat dan warna tubuh cerah dan mengkilap. Selain itu ciri benih lele yang sehat adalah gerakan aktif, lincah, tidak menggantung serta tidak bergerombol di pojok kolam.

Sebelum memilih dan melakukan penebaran benih alangkah baiknya kita mengetahui karakter ikan lele, mungkin beberapa sahabat ternak belum banyak yang mengetahui karakter dari bibit  ikan lele peliharannya.

1.bibit  Ikan Lele dapat/lebih cocok hidup dengan suhu lingkungan antara 20 derajat C – 28 derajat C.

2. Air kolam bibit ikan lele sebaiknya bukan air dari hasil limbah industri pabrik (yang bersifat kimia/anorganik).

3. bibit Ikan lele menyukai perairan yang tenang meskipun keruh dan sedikit kandungan oksigennya. Namun bila air mulai bau dan jenuh lalu terlihat bibit lele mengambang sebaiknya air segera diganti paling tidak 50%.

4. Permukaan kolam sebaiknya tidak tertutup, tetapi bisa juga dilakukan penutupan yang tujuannya untuk menjaga kestabilan suhu kolam dengan syarat sirkulasi udara dan cahaya matahari masih bisa masuk.

 

 

Bibit lele yang baik  akan menentukan keberhasilan budidaya lele

 

Pada tahap pemilihan bibit usahakan memilih bibit yang berkualitas, karena nantinya ini cukup berpengaruh pada keberhasilan bisnis lele kita. Logikanya para peternak lele jaman sekarang sudah pintar memilih jenis lele yang berkualitas, mereka juga paham selera konsumen mereka yang hanya mengambil bibit ikan lele yang hanya kualitas bagus. Dan lagi bibit lele kualitas bagus dikenal memiliki daya tahan dan kondisi fisik yang lebih baik dari bibit lele non kualitas. Jangan lupa untuk membeli bibit lele berkualitas dari penjual langganan  yang sudah terkenal kualitasnya dan sudah menjadi langganan pastinya. Mengenai bibit ikan lele yang direkomendasikan, anda  bisa memilih jenis bibit ikan lele sangkuriang  pyitn atau masamo yang merupakan perkembangan dari lele jumbo. Budidaya bibit ikan lele jenis sangkuriang lebih menguntungkan karena lebih cepat besar dan ukuran tubuh yang lebih berisi dari lele jumbo sehingga dapat dijual dengan harga yang lebih bersaing.

Pastikan benih lele yang sudah kita beli dan siap ditebar benar-benar sehat, gerakannya lincah gesit normal, tidak ada luka atau cacat pada tubuhnya, dan tidak ada penyakit atau jamur. Untuk kelas bisnis dan budidaya hindari membeli benih yang terlalu kecil karena selain kualitasnya sulit diidentifikasi, daya tahan bibit lele yang terlalu kecil masih angin-anginan. Standardnya ambil bibitan lele dengan ukuran 5-7cm, dalam waktu 3 bulan dengan perawatan yang normal akan didapatkan ikan lele ukuran konsumsi.

Penebaran dilakukan secara bertahap, ketika wadah pembungkus datang usahakan langsung rendam di kolam minimal 1 jam agar bibit lele menyesuaikan suhu air di kolam sehingga nantinya ketika ditebar tidak kaget. Jika sudah siap, bibitan lele siap ditebar dengan takaran 200-400 ekor untuk per meter perseginya dengan kondisi kedalaman kolam 1-1,5 meter.

demikian cara memilih benih lele yang berkwalitas.

semoga bermanfaat

pembesaran benih lele dengan pakan organik

 

salah satu penghematan pakan benih lele

Budidaya lele organik memiliki beberapa kelebihan dibandingkan budidaya lele biasa atau non-organik. Kelebihan ini khususnya terkait dengan penghematan biaya untuk pakan, serta manfaat untuk kesehatan dan rasanya sendiri. Budidaya lele saat ini sudah banyak ditemukan karena peminat lele memang cukup banyak. Namun, tak sedikit pula yang mengalami gulung tikar dikarenakan pakan lele yang harganya terus melambung. Tingginya harga pakan lele ini tak sebanding bila melihat jerih payah selama budidaya dan hasil panen yang didapatkan. Akan tetapi untuk peternak ikan lele organik, melambungnya harga pakan tersebut tidak jadi masalah. Hal ini karena mereka memang tidak menggunakan jenis pakan pabrikan yang mahal, namun membuat sendiri pakan lele berbahan dasar kotoran sapi..

Budidaya lele organik disini maksudnya budidaya ikan lele dengan pemberian pakan organik berbahan dasar kotoran sapi tadi. Budidaya lele organik sebenarnya memiliki manfaat cukup banyak. Beberapa diantaranya adalah:

 

 Menekan biaya perawatan

 Kandang sapi lebih bersih

 Penggantian air kolam tidak perlu dilakukan

 Tidak menghasilkan bau busuk pada air kolam

 Menghasilkan pendapatan tersendiri untuk para peternak sapi

 Rasa lele organik lebih gurih

 Lebih aman bagi kesehatan

 Harga jual lele organik lebih tinggi dan bobotnya lebih berat

 Air bekas kolam lele organik cukup baik untuk pemupukan tanaman

 Memiliki kandungan kolesterol lebih rendah dan gizi yang lebih tinggi

 dan sebagainya

 

Dari segi biaya, budidaya lele organik cukup menghemat biaya karena harga pakan pabrikan untuk ikan lele yang bentuknya pellet terus melambung. Saat ini saja harganya sudah melebihi Rp.8.000/kg. Sedangkan pakan organik lele dapat diperoleh seharga Rp.2.000/kg.

 

Cara pembuatan pakan organik

Untuk menyiapkan pakan organik bagi lele, ada beberapa langkah yang perlu diketahui. Pertama, kumpulkan kotoran sapi dalam bak atau wadah yang sudah dicampur air dan enzim bakteri silanace (yakni semacam obat pengurai kotoran sapi yang bisa didapat dari toko pertanian) guna mempercepat penguraian pada kotoran sapi. Setelah 5 hari berselang, melalui proses aerasi, cairan kotoran sapi tadi sudah siap untuk diberikan pada ikan lele. Untuk cara pemberiannya sendiri bisa dilakukan dengan disiramkan. Cukup mudah bukan? Pada intinya, anda perlu menyiapkan bak atau kolam khusus guna penyiapan pakan organik tersebut. Bila anda tidak memiliki ternak sapi, cobalah komunikasikan dengan peternak sapi di lingkungan anda untuk memperoleh limbah kotoran sapi.

 

Perbandingan

Untuk 1 ton lele yang siap konsumsi, jumlah kebutuhan pakan bila menggunakan pellet dapat mencapai sekitar 1 ton. Namun, pada pakan organik hanya membutuhkan sekitar 2.300 liter. Selain itu, bobot lele organik ternyata lebih berat dibandingkan lele non-organik. Sekilo lele non-organik biasanya berjumlah 8-9 ekor. Sementara lele organik perkilonya hanya berjumlah  7- 8 ekor saja.

 

Budidaya lele organik

Untuk memulai budidaya lele organik, tahap-tahap yang perlu diperhatikan adalah sebagai berikut: 

 

1) Tahap pertama:

Tahap pertama berupa penebaran benih lele ke dalam kolam. Sebelumnya, air kolam sudah terlebih dahulu diisi air bercampur kotoran ternak sapi yang telah dikomposing selama 1 bulan lamanya. Selanjutnya kotoran sapi yang sudah melalui proses komposing tersebut dimasukkan ke dalam goni rapat hingga sebanyak 3 karung. Lalu ketiga karung goni tersebut dimasukkan ke dalam air.

 

2) Tahap kedua:

Saat benih lele sudah berumur sekitar 2 minggu, seleksi atau pilih benih yang berukuran 4-5 milimeter. Pisahkan benih hasil seleksi ke dalam kolam yang lain untuk 2 minggu lamanya hingga ukurannya mencapai 10 milimeter. 2 minggu selanjutnya lakukan seleksi kembali untuk lele yang berukuran sekitar 20 milimeter.

 

3) Tahap ketiga

Tahap selanjutnya berupa pencampuran pakan organik kotoran sapi secara langsung ke dalam kolam, artinya kita tidak lagi menggunakan karung goni namun langsung menyiramkan cairan pakan organik ke dalam air kolam sampai ketinggiannya bertambah sekitar 20 cm. Pemberian pakan organik dari kotoran sapi dalam budidaya lele organik dimaksudkan untuk menghasilkan plankton dari pakan organik berbahan kotoran sapi itu.

 

4) Tahap keempat

Tahap keempat berupa tahap pemanenan ikan lele. Lele organik sudah siap dipanen menginjak minggu ke 8. Untuk cara pemanenannya sendiri sebenarnya tidak berbeda dengan pemanenan lele biasa, yakni bisa menggunakan jaring atau jala. Selanjutnya lele siap untuk dipasarkan.

 

Demikan panduan singkat seputar budidaya lele organik. Mengingat banyak keuntungan yang didapat dari budidaya lele organik, tidak ada salahnya anda melirik prospek ini bila berminat memulai budidaya lele. Semoga bermanfaat.

kolam terpal solusi lahan sempit untuk budidaya benih lele

 

Apabila anda gemar beternak khususnya budidaya ikan dan kebetulan memiliki pekarangan rumah yang luas, maka tak ada salahnya anda manfaatkan pekarangan rumah anda untuk membudidayakan lele. Jenis budidaya ini sebenarnya tak melulu berkesan kotor atau jorok, namun,budidaya ikan lele bisa dikembangkan menjadi sistem budidaya bersih, murah, serta cukup menjanjikan dengan pemberian suplemen organik agar hasilnya maksimal.

 

Bisnis ternak budidaya lele ini sebenarnya menyimpan potensi keuntungan dan mulai banyak dilirik.  Hal tersebut dikarenakan semakin tingginya kesadaran masyarakat untuk mengkonsumsi ikan sebagai salah satu sumber protein hewani yang tinggi dan harganya pun terjangkau. Mengingat harga daging semakin mahal, ikan mulai dipilih sebagai alternatif lain.  Ikan lele merupakan jenis ikan air tawar dengan kandungan gizi tinggi selain dagingnya yang terasa gurih. Lele kaya kandungan protein dan kalsium untuk menguatkan tulang yang sangat penting untuk pertumbuhan. Selain itu, ikan lele juga memiliki kandungan mineral yang tak kalah penting untuk kesehatan. Dengan berbagai fakta ini, wajar bila ikan lele berpotensi menjadi peluang usaha dengan manfaat ekonomis tinggi.

 

Meski di masa lalu budidaya lele terkesan tidak higienis, namun sekarang hal ini tidak lagi demikian. Menurut Deden A.S, salah seorang pengusaha budidaya lele, “Sekarang untuk menjalankan usaha budidaya lele, kita sangat terbantu oleh adanya suplemen organik untuk mendapatkan hasil ternak lele yang maksimal”. Deden menambahkan bahwa suplemen organik tersebut fungsinya lebih sebagai penjaga kualitas media hidup lele yakni air, disamping juga mengurangi tingkat kematian bibit lele, serta mempercepat pembesaran bibit apabila dicampur bersama pakannya. Deden sendiri memulai usaha budidaya lelenya sejak 2006, awalnya ia hanya iseng membuat kolam ikan dari terpal di pekarangan rumahnya dengan ukuran 3x3x1 meter kemudian diisinya dengan air hingga kedalaman 70 cm. Melalui penerapan budidaya secara intensif, kolam yang dibuatnya mampu menampung jumlah bibit lele hingga sebanyak 1800-2000 bibit. Sedangkan bibit-bibit tersebut masing-masing berukuran sekitar 10-12 cm. Setelah kolam siap dan bibit lele ditanam, kemudian beri suplemen organik dan pakan secara teratur. Deden mengatakan bahwa dengan menerapkan hal tersebut, selama jangka waktu 45 hari ia telah mampu memanen lele dengan total panen maksimal seberat 200 kg hingga 250 kg.

 

Memulai usaha budidaya lele

 

Untuk anda yang berminat dan tertarik mencoba untuk memulai budidaya lele, Deden mencoba untuk memberikan asumsi sederhana perhitungannya. Dimulai dengan pembuatan kolam berbahan terpal yang berukuran 3x3x1 meter. Pembuatan kolam dari terpal tentunya akan menghemat biaya daripada membuat kolam kolam gali atau berbahan semen. “Untuk total biaya menyiapkan terpalnya tidak terlalu sulit diperhitungkan karena terpal sendiri cukup murah per-meternya,” demikian Deden menjelaskan.

 

Selanjutnya Deden memberikan gambaran perhitungan biaya untuk memulai usaha budidaya lele, mulai dari pembelian bibit ikan lele seharga 300 rupiah/ekor. Untuk kolam berukuran 3x3x1 m mampu menampung bibit sekitar 2000 ekor. Sehingga total biaya yang dikeluarkan sebesar 300 x 2000 ekor = 600.000. Mengingat  jangka waktu pembesaran bibit memakan waktu hingga 45 hari, total kebutuhan pakannya bisa mencapai 90 kg (dengan rata-rata 2 kg/hari). Untuk pakannya sendiri, total biayanya sebesar 660.000 rupiah, dengan asumsi harga pakan sebesar 220.000/karung dan total karung seberat 30 kg. Sedangkan untuk penyediaan suplemen organik memakan biaya 180.000 rupiah/4 botol hingga 45 hari masa pembesaran bibit. Keempat botol suplemen organik tersebut akan digunakan untuk memaksimalkan pertumbuhan bibit lele dan kualitas air. Secara keseluruhannya, total biaya yang diperlukan adalah sebesar Rp 1.440.000. Rngkasan perhitungan biaya perkolamnya adalah sebagai berikut:

 

Harga  Pakan    : 3 karung x @ Rp 220.000        = Rp    660.000

Harga Bibit Ikan Lele  : 2000 ekor x @ Rp 300           = Rp    600.000

Harga Suplemen Organik : 4 botol x Rp @ 45000            = Rp    180.000 +

Total Biaya                                         Rp 1.440.000

 

Dengan asumsi perhitungan modal budidaya lele dari Deden tersebut, maka perkiraan keuntungan yang didapat dari 1 kolam saja dengan target jumlah panen sebanyak 2.000 bibit yakni 200 kg sampai 250 kg. Deden menerangkan bahwa harga eceran wajar yang bisa didapatkan adalah sebesar Rp 15.000/kilo. Kemudian untuk harga panen yang dapat dijual ke pembeli atau pasar dapat mencapai harga Rp 12.000/kilo. Sehingga, apabila diambil kesimpulan perkiraan harga terendahnya, keuntungan yang dapat diperoleh sebesar Rp 960.000 tiap kolamnya. Angka keuntungan ini diperoleh dari total penjualan lele sebesar Rp 12.000 x 200 kg = Rp 2.400.000 kemudian dikurangi bea produksi sebesar Rp 1.440.000.

 

Deden menegaskan, “Apabila panen yang diperoleh hasilnya maksimal, maka berat yang dicapai bisa seberat 250 kg. Sedangkan keuntungan yang dapat diperoleh dari selisih penjualan total dan bea produksi adalah Rp 1.560.000 / kolamnya”. Dari keuntungan penjualan lele tersebut, kita dapat menyimpulkan bahwa budidaya lele dapat menjadi peluang usaha cukup menjanjikan selain kesibukan pokok yang kita lakukan sehari-hari. Dari sisi biaya pun,budidaya ikan lele tidak membutuhkan biaya investasi yang terlalu tinggi, apalagi bila dibudidayakan menggunakan terpal di pekarangan rumah sendiri. Tertarik mencoba?